Palembang – Dalam High Level Meeting dan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam, SH melaporkan Upaya Percepatan Pengendalian Inflasi di Kabupaten Banyuasin digelar di Hotel Aryaduta, Palembang, Rabu (20/3/2024).
Inflasi di Kabupaten Banyuasin dilaporkan secara umum harga bahan pokok penting atau bahan pangan di Kabupaten Banyuasin ditingkat konsumen stabil kecuali komoditi cabe merah keriting dan cabe rawit merah. Untuk beras medium mengalami kenaikan melebihi HET/HAP sejak dua bulan terakhir.
Masih kata Hani S. Rustam bahwa untuk harga minyak goreng minyak kita dan kedele impor di tingkat konsumen juga melebihi HET/HAP yang ditetapkan pemerintah, untuk komoditi ayam ras dan telur ayam juga masih stabil karena Kabupaten Banyuasin merupakan sentra produksi ayam ras dan telur ayam ras mengalami surplus untuk komoditi Beras, Ayam Ras dan Telur Ayam Ras
7 (tujuh) langkah upaya yang sudah dilakukan dalam pengendalian inflasi yakni:
1. Melakukan Pemantauan Harga dan Stok,
2 Melakukan Rapat Teknis TPID sebanyak 4 Periode, Desember-Februari.
3. Menjaga Pasokan Bahan Pokok dan Barang Penting.
4. Mengajak masyarakat untuk melaksanakan gerakan menanam Cabe, Sayur di perkarangan rumah atau polibek.
5. Melaksanakan Pasar Murah bersama Dinas terkait dan TPID, Bulog, PTPN VII, Bank Sumsel Babel, Bank Mandiri dan distributor lainnya sebanyak 16 Kali.
6. Melaksanakan Sidak Pasar.
7. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama antar daerah yakni Kabupaten Muara Enim dan Kota Jambi.
“Dalam rangka menjaga keterjangkauan harga terhadap bahan pokok untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H, Pemerintah Kabupaten Banyuasin telah dan akan melaksanakan gerakan pasar murah dan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, ” tutupnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Ricky Perdana Gozali pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada TPID dalam upaya pengendalian inflasi. 4 Komoditi yang sering terjadi kenaikan harga yakni Beras, Minyak goreng, Cabe dan Bawang Merah.
Bank Indonesia melakukan 4 langkah dalam upaya pengendalian inflasi yakni:
1. Ketersedian Pasokan, dengan cara memantau harga di Pasar dan sidak pasar.
2. Keterjangkauan Harga, dengan Pasar Murah terfokus pada pangan yg sering terjadi kenaikan.
3. Kelancaran Distribusi melakukan partisipasi atau kolaborasi langsung dengan BUMD dan Pemerintah Pusat.
4. Komunikasi Efektif, melakukan komunikasi efektif dengan merekomendasikan bijak berbelanja bekolaborasi dengan tokoh agama.
Selain itu juga mendorong memaksimalkan partisipasi digitalisasi seluruh Pemda se-Sumsel, mendorong Pemda se-Sumsel segera menyusun TP2DD dan melakukan Coaching Clinic.
Semtara itu, Penjabat gubernur Sumsel, Dr. Drs. A. Fatoni, M. Si menghimbau untuk tidak menaikkan pajak dan retribusi pasar, mendorong pembudidayaan pangan seperti cabe dan bawang, memaksimalkan produksi pangan daerah untuk kebutuhan pangan daerah sendiri, lakukan komunikasi dengan masyarakat atas upaya pemerintah dalam penangangan inflasi.
Editor Tayang: Zaki
Sumber: Diskominfo.SP/IKP