Banyuasin, Hitamputih.site — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuasin sudah menyiapkan posko, alat, dan giat desa tangguh untuk mengantisipasi bencana di musim penghujan dan musim kemarau mendatang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Banyuasin Reza Agust Perdana SE., M.Si. menjelaskan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan 8 posko untuk daerah-daerah rawan bencana banjir yang melibatkan warga setempat, guna percepatan penanganan banjir dan puting beliung di musim penghujan ini.
“Mengingat wilayah Banyuasin yang sangat luas, posko tersebut menjadi gardan terdepan kita untuk memonitoring, mereka yang diposko itu lah nanti yang update laporan jika terjadi bencana, sehingga bisa langsung kita tinjau dan lakukan penanganan,” ujar Reza, seraya mengatakan di setiap posko juga sudah disiapkan 3 orang petugas TRC (tim reaksi cepat) dari BPBD yang memback up masing-masing posko.
Dikatakannya, 8 posko tersebut ada di Kecamatan rawan bencana banjir dan puting beliung, yakni Kecamatan Banyuasin III, Betung, Pulau Rimau, Tungkal Ilir, Tanjung Lago, Makarti Jaya, Rambutan dan Kecamatan Air Kumbang.
Selain itu, pihaknya juga tengah mempersiapkan strategi pencegahan bencana alam di musim kemarau mendatang.
“Berdasarkan informasi dari BMKG puncak musim kemarau terjadi di bulan Juli dan Agustus. Biasanya dimusim kemarau, bencana Karhutla yang akan menjadi perhatian,” tuturnya.
Di bulan Mei dan bulan Juni pihaknya akan mempersiapkan dan meningkatkan status kesiapsiagaan guna antisipasi dan penanganan bencana Karhutla.
Selain mengefektifkan posko yang sudah siapkan, pihaknya juga mengadakan kegiatan yang bernama Desa Tangguh Bencana.
“Desa tangguh bencana bertujuan membentuk masyarakat tangguh bencana yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi di daerah rawan bencana dan menghadapi ancaman bencana. Untuk itu kita berikan edukasi dan pelatihan, serta dibantu peralatan pemadaman kebakaran, untuk di daerah-daerah rawan bencana” kata Reza sembari berujar sejauh ini sudah ada 34 Desa tangguh bencana yang telah dibentuk.
Reza juga menghimbau, kepada masyarakat yang berada di daerah wilayah perairan rawan bencana banjir agar lebih waspada dimusim penghujan ini.
“Masyarakat yang selama ini yang tinggal di daerah rawan bencana pasti lebih tahu mana tempat-tempat yang rawan banjir, maka dari itu sebaiknya hindari beraktivitas di daerah tersebut karena bencana terkadang tidak bisa diprediksi,” ujarnya. (yokindp)