BANYUASIN – Baru memasuki pertengahan tahun, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, sudah menunjukkan performa luar biasa dalam sektor pertanian.
Data terbaru hingga 8 Juli 2025 mencatat bahwa produksi gabah kering giling (GKG) di daerah ini telah menembus angka impresif 1.007.155 ton GKG.
Sebuah pencapaian signifikan yang kian memantapkan posisi Banyuasin sebagai salah satu sentra pangan nasional.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banyuasin Sarip, mengungkapkan optimisme yang tinggi.
Ia menjelaskan bahwa dari total luas tanam pertanian di Banyuasin yang mencapai 225.843 hektare, wilayah panen seluas 194.394 hektare telah menyumbang produksi gabah kering giling yang melampaui capaian tahun sebelumnya.
Sebagai perbandingan, Angka Tetap (ATAP) BPS tahun 2024 menunjukkan produksi sebesar 948.089 ton GKG.
“Produksi Angka Sementara dari BPS dengan wilayah panen seluas 194.394 hektare, berhasil memproduksi 1.007.155 ton GKG. Ini baru sampai bulan Juli, tepatnya tanggal 8 Juli lalu. Ini akan terus mengalami peningkatan hasil produksi gabah kering giling,” kata Sarip pada Jumat (11/7/2025).
Dengan sisa lahan Standing Crop sebesar 31.449 hektare yang akan segera dipanen, keyakinan untuk terus meningkatkan produksi semakin kuat.
Sarip yakin Banyuasin berpotensi besar menjadi produsen gabah nomor satu di Nusantara dan menjelma sebagai lumbung pangan nasional.
Pencapaian 1.007.155 ton GKG di bulan Juli ini baru berasal dari beberapa kecamatan, di antaranya Muara Telang, Air Salek, Tanjung Lago, Sumber Marga Telang, Air Kumbang, dan Sembawa.
Sementara itu, saat ini juga sedang berlangsung panen di kecamatan lain seperti Muara Sugihan, Makarti Jaya, Selat Penuguan, Talang Kelapa, dan Karang Agung Ilir.
Tak hanya panen, proses penanaman juga tengah digeber di Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin III, Banyuasin I, Rambutan, dan sebagian Muara Telang.
Melihat aktivitas pertanian yang masif dan berkelanjutan ini, tak heran jika target Banyuasin sebagai penyuplai gabah terbesar di Indonesia pada tahun 2025 menjadi sangat realistis.
Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, turut menyambut baik peningkatan produksi gabah yang sangat signifikan ini.
Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung sektor pertanian demi ketahanan pangan.
“Kami yakin dan haqqul yakin, Banyuasin bisa menjadi penghasil pangan nomor satu di Indonesia. Kami juga sudah meminta kepada masyarakat untuk tidak mengalihkan lahan pertanian ke lahan sawit, ini demi ketahanan pangan sesuai dengan asta cita Presiden Prabowo,” tegas Bupati Askolani.
Askolani juga menyatakan akan terus mendorong pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian, untuk memberikan dukungan guna meningkatkan hasil panen di Banyuasin.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan petani seiring dengan melonjaknya produksi gabah.
“Kami juga terus berupaya bagaimana dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Banyuasin dengan adanya peningkatan produksi gabah. Karena, adanya peningkatan produksi gabah, juga harus diiringi peningkatan kesejahteraan petani Banyuasin,” pungkas Askolani
Rilis (D)